Gebyar OSPA 2024: Kreasi Santri dalam Menjaga Budaya Nusantara


AMC- Organisasi Santri Pesantren Asshiddiqiyah (OSPA), adakan acara gebyar OSPA sebagai wujud rasa syukur atas kerja keras yang telah mereka lakukan dalam satu tahun ini untuk mengarahkan para santri agar mematuhi tata tertib pesantren. Acara ini merupakan bentuk ekspresi dan kreatifitas para anggota OSPA dalam berkarya dan memelihara kebudayaan Nusantara. Acara ini diapresiasi penuh oleh khadimul ma’had, KH. Ahmad Mahrus Iskandar sebagai langkah awal para santri berjuang di masa mendatang.

“Kegiatan ini sebagai syiar dakwah kita, khususnya bagi santri kelas enam yang mana kedepannnya mereka akan berjuang di jalan yang lebih berat lagi. Sehingga hal ini, menjadi proses awal meraka agar menjadi orang yang berguna di masa mendatang. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kelas enam dengan penampilan yang spektakular ini,” Ungkap Khadimul Ma’had, KH. Ahmad Mahrus Iskandar dalam acara Gebyar OSPA di lapangan utama Asshiddiqiyah, Sabtu malam, (23/11).

Dalam acara tersebut, Gus Mahrus mengajak para santri agar senantiasa bersyukur dan cinta kepada Allah SWT. Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan makna yang ada di dalamnya, baik makna tersurat atau tersirat. Salah satu buktinya adalah ketika Allah menciptakan langit bukan hanya sebagai pelindung tetapi juga sebagai tempat yang dipenuhi keindahan.  Selain itu, Allah juga telah mengatur segala sesuatu dengan memberikan batasan terkait boleh atau tidaknya mengerjakan sesuatu.

“Kita harus senantiasa bersyukur atas setiap keindahan yang telah Allah berikan. Allah juga telah mengatur kehidupan kita dengan memberikan batasan terkait boleh atau tidaknya mengerjakan sesuatu. Salah satu yanga boleh dilakukan adalah bersyukur dan cinta kepada Allah swt. Dalam hadis Nabi saw bersabda, “Min husnil mar’i tarkuhu ma la ya’nihi, artinya, “Sebaik-baik seseorang adalah meninggalakan hal-hal yang tidak berguna bagi dirinya.”

Acara ini menampilkan berbagai macam kreasi di antaranya, tari saman, tari kipas, tari reog diponegoro, paduan suara, pencak silat, tilawah dan masih banyak lagi. Dekorasi panggung yang begitu megah menambah keseruan dalam acara ini. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh santri, para ustadz dan ustadzah juga para alumni dan para wali santri. Terlihat rasa kagum di wajah para penonton. (Robiah)

 

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :