KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Jelaskan Beberapa Keutamaan Haul


AMC - Haul merupakan istilah peringatan satu tahun meninggalnya seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat untuk mengenang jasa-jasa, karomah, akhlak dan keutamaan mereka seperti haul KH. Noer Muhammad Iskandar, pendiri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. KH. Kafabihi Mahrus menjelaskan, ada beberapa keutamaan menggelar acara haul di antaranya: Pertama, sebagai wujud bakti kepada kedua orang tua. Menurutnya, menyambung silaturrahmi adalah cara berbakti paling baik, khususnya saat orang tua telah tiada.

“Suatu ketika sahabat Abdullah bin Umar bertemu dengan seorang Arab. Lalu ia memberikan sebuah pakaian yang sangat bagus kepadanya. Ketika ditanya mengapa ia memberikan pakaian tersebut, ia pun menjawab jika orang arab itu adalah sahabat dekat ayahnya, yaitu Sayyidina Umar bin Khattab. Hal ini dilakukan Ibnu Umar sebagai baktinya kepada orang tuanya. Menyambung silaturrahmi merupakan wujud bakti paling baik seorang anak kepada orang tuanya,” tutur Kiai Abdullah Kafabihi saat menghadiri acara haul Abah Noer Muhammad di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Kamis, (31/10).

Kedua, dikumpulkan dengan orang-orang yang dicintai. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda, “al-mar’u ma’a man ahabba”, artinya seseorang kelak akan dikumpulkan dengan orang yang ia cintai. Menghadiri haul seseorang adalah wujud rasa cinta kita kepada orang tersebut. Menurut Kiai Kafa, hanya dengan mahabbah (rasa cinta) seseorang bisa berkumpul dengan orang-orang saleh. Meskipun amalnya tidak sama namun dimuliakan oleh Allah SWT.

“Haul ini diadakan agar kalian selalu ingat kepada guru-guru kalian. Guru adalah orang tua bagi kalian. Hanya dengan rasa cinta kalian dimuliakan dan bisa dikumpukan dengan orang yang kalian citai meskipun amalnya tidak sama," ungkapnya. 

Kedua, mendapatkan pahala yang besar dan rahmat dari Allah SWT. Malaikat akan berkeliling mencari ahli zikir. Ketika ia menemukannya, maka ia akan memanggil malakat-malaikat yang lain untuk menyaksikan ahli zikir ini. Allah SWT mengampuni dosa-dosa orang yang hadir dalam majlis tersebut, memberikan mereka pahala dan rahmat serta mengabulkan doa-doa yang dipinta di dalamnya. Selain itu, ketika kita senang saat memandang wajah-wajah ulama maka Allah akan menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampu baginya hingga hari kiamat.

“Orang yang sedang menantikan hisab tidak akan selamat kecuali dengan rahmat dari Allah SWT. Kita tidak akan luput dari dosa dan kesalahan. Tidak hanya karena maksiat, bahkan kebaikan yang kita lakukan pun tidak akan luput dari sesuatu yang bisa merusak bahkan menggugurkan pahala kita seperti rasa ujub dan riya’ dan sebagainya. Sehingga amal-amal yang kita lakukan belum tentu diterima oleh Allah SWT, “ jelasnya.

Ketiga, memperoleh ilmu dan kebaikan. Di dalam haul tentu kita akan diperdengarkan dengan ceramah atau nasehat-nasehat dari para ulama. Waktu yang kita pergunakan pun tidak terbuang sia-sia karena kita menghadiri sesuatu yang mengandung banyak kebaikan di dalamnya. Sebab, sebaik-baiknya orang yang sibuk adalah orang yang sibuk dengan ilmu dan mengamalkannya. (Robiah)

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :