Asshiddiqiyah Jakarta Sukses Gelar Majlis Zikir dan Walimah as-Safar


AMC -Asshiddiqiyah Jakarta kembali menggelar Majlis Zikir yang telah menjadi agenda rutinan setiap bulannya. Berbeda dengan sebelumnya, dalam acara ini diadakan walimah as-safar (penjamuan untuk keberangkatan) keluarga besar pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta yang akan berangkat umrah ke tanah suci.

Walimah as-safar memiliki dua tujuan yaitu doa dan syukur. Pertama, doa. Dalam kegiatan ini kita mendoakan para jamaah yang Allah beri rezeki untuk pergi ke Baitullah. Selain itu, kita juga berdoa semoga kelak bisa menyusul ke tanah suci. Sebab doa adalah silah al-mukminin (senjata orang-orang mukmin).

“Jika kita benar-benar beriman kepada Allah maka kita tidak akan pernah meremehkan doa. Jangan pernah berhenti berdoa. Doakan mereka yang berangkat umrah. Semoga Allah beri umrah yang mabrur (terima), sehat, selamat dunia akhirat dan selalu diberi keselamatan ketika berangkat dan pulang ke tanah air. Semoga kita juga bisa berangkat ke tanah suci kelak, ungkap Gus Mahrus dalam acara Majlis Zikir dan Walimah as-Safar Keluarga Besar Pondok Pesantren Asshiddiqiyah pada Sabtu, (05/10).

Kedua, bersyukur. Kita harus bersyukur atas keberangkatan keluarga kita ke tanah suci. Allah SWT memberikan pahala yang besar bagi hambanya yang diberi kemampuan ke sana. Tidak hanya itu, Allah SWT juga mempercepat terkabulnya doa bagi jamaah haji atau umrah. 

“Doa mereka yang berada di masjid Nabawi insya Allah tidak akan ditolak. Allah memberikan rahmat bagi mereka yang tawaf, salat dan melihat ka’bah. Sebanyak enam puluh kebaikan yang Allah siapkan bagi mereka yang tawaf, empat puluh kebaikan bagi mereka yang salat di masjidil haram dan dua puluh kebaikan bagi mereka yang melihat ka’bah. Bahkan Allah SWT menurunkan malaikat secara khusus untuk mereka,” ungkap beliau.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Mahrus juga menasehati para santri agar selalu berlaku baik, bangga menjadi santri dan alumni pondok pesantren Asshiddiqiyah, serta selalu menjalin hubungan yang baik antar sesama alumni. Sebab, para jamaah yang akan berangkat kali ini pun menggunakan travel alumni Asshididdiqiyah.

KH. Ahmad Mahrus Iskandar juga menerangkan kitab Bidayah wa an-Nihayah dengan topik pembahasan, adab-adab ketika bangun tidur. Khadimul Ma’had menjelaskan, hendaknya seseorang ketika bangun dari tidurnya untuk membaca doa atau berzikir kepada Allah, berwudhu dan mengerjakan salat. Tujuannya untuk melepaskan ikatan setan yang digunakan untuk menjerumuskan manusia saat tidur. (Robiah)

 

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :