Simulasi Manasik Haji Sukses Digelar di Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta

AMC - Acara manasik haji merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan ibadah haji. Simulasi ini telah menjadi agenda tahunan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Tujuannya adalah agar para santri memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan baik dan benar, serta menumbuhkan semangat belajar dalam diri mereka. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para santri dan sukses digelar dengan penuh semangat. Mereka tampak antusias saat menjalankan serangkaian rukun haji, pada Sabtu (14/09).


Para santri dilatih secara mendalam mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji, mulai dari pemaparan tentang rukun, syarat, hal-hal wajib dan sunnah, hingga larangan-larangan selama melaksanakan ibadah haji. Simulasi tersebut mencakup beberapa tahapan penting, seperti ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, lempar jumrah, menunaikan tawaf, sa’i, dan tahallul.

Di setiap titik pelaksanaan manasik, ditempatkan pemandu yang bertugas mengarahkan dan membimbing para "jama’ah haji" dari kalangan santri. Pemandu-pemandu tersebut memimpin pembacaan doa-doa, menjelaskan kejadian-kejadian penting yang terjadi di setiap tempat yang disimulasikan, serta memberi arahan yang dibutuhkan. Sebelum acara dimulai, beberapa persiapan juga telah dilakukan, seperti seminar khusus bagi para pemandu manasik haji serta pemutaran video manasik yang memberikan gambaran umum sebagai bekal acara.

Salah satu hal menarik dari simulasi ini adalah replika Ka'bah yang dibuat dengan detail dan sekilas terlihat sangat mirip dengan bentuk aslinya. Selain itu, suasana semakin khidmat dengan gema talbiyah (labbaik Allahumma labbaik) yang menambah keseriusan para santri dalam melaksanakan simulasi ibadah ini. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan bagi kita semua untuk benar-benar melaksanakan ibadah haji di Baitullah, Makkah, dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari simulasi ini. Aamiin.
Acara ini secara khusus diperuntukkan bagi santri baru, yakni kelas satu SMP dan satu MA, yang bertindak sebagai pelaksana. Sementara itu, para muthawwif (orang yang bertugas mengawasi, mendampingi, dan membimbing jama’ah haji) diambil dari kalangan santri kelas tiga MA, Ospa (Organisasi Santri Pesantren Asshiddiqiyah), serta mahasantri dari Ma’had Aly Jakarta. (Robiah)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :