Asshiddiqiyah Bershalawat 2024: Menebar Cinta bersama Habaib, Ulama dan Gus Muda


AMC- Semarak Hari Lahir Pondok Pesantren Asshiddiqiyah kembali dimeriahkan dengan majelis shalawat akbar, yang dihadiri oleh habaib, ulama dan para gus muda tanah air. Sabtu Malam (24/8). 

Pagelaran akbar dalam peringatan hari kelahiran Pondok Pesantren Asshiddiqiyah yang ke-39 ini mengundang sejumlah bintang tamu, di antaranya: Habib Muhammad bin Husein al-Habsyi, Habib Ali Zaenal Abidin al-Kaff, Habib Mukhtar bin Hashim, Habib Abdurrahman bin Syekh al-Jufri, Syekh Mukhtar Jamil, KH. Hafidzul Hakim Noer, Buya Yahya, Lora Husein Basyaiban, Lora Isma’il al-Kholilie, Gus Zizan, Gus Iman Kaffa, Gus Ahmad Kafabihi, Gus Rifkil Muslim Suyuthi, Gus Aif Askandar, Gus Yusuf al-Lampungi, Gus Ivan, Gus Azmi Askandar dan Gus Reyhan Askandar. Selain itu, penampilan spektakuler dari Tim Hadrah Syubbanul Muslimin ikut mengiringi jalannya acara.

KH. Ahmad Mahrus Iskandar selaku Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa hadirnya seluruh tamu undangan yang memeriahkan Semarak Hari Lahir Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, khususnya Asshiddiqiyah Bersholawat memiliki tujuan yang sama yakni guna ifadah dan istifadah (memberi manfa’at dan mencari manfa’at) secara berjama’ah dan bersama menjalin silaturahmi kekeluargaan dalam lingkup Pondok Pesantren Asshiddiqiyah seluruh Indonesia.

“Kita semuanya hadir di sini (penyebabnya) hanya satu, karena bahwasanya Asshiddiqiyah is one, Asshiddiqiyah ya wahid. Yakni bahwa kita adalah santri Abah Yai Noer (KH. Noer Muhammad Iskandar).” Kata Gus Mahrus, sapaan akrab para santri kepada KH. Ahmad Mahrus Iskandar.

Bukan hanya terbatas pada sholawatan berjama’ah saja, akan tetapi acara akbar Asshiddiqiyah Bersholawat juga dibarengi dengan tausiyah ilmu yang dibawakan oleh Buya Yahya, Pengasuh Pondok Pesantren al-Bahjah Cirebon.

Dalam penyampaiannya, Buya Yahya berpesan kepada seluruh jama’ah yang hadir, khususnya para santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah agar senantiasa semangat dalam menuntut ilmu dan bangga menjadi santri. Sebab keistimewaannya disebut sebagai wasiat dari Rasulullah saw dan selalu diliputi dengan keberuntungan.

“Kalian wahai anak-anakku digelari dengan wasiat baginda Nabi saw. Kalian menjadi sebab keberuntungan semua orang. Orang tua kalian beruntung, guru kalian beruntung, para donatur beruntung sebab menyalurkan hartanya sebab kalian. Lalu bagaimana jika kalian tidak berbangga sebagai seorang santri, penuntut ilmu.” Tegas Buya Yahya.

Selain itu, menurutnya, zaman modern ini merupakan era pesantren. Sebab semua problematika umat dan problematika anak muda solusinya adalah mondok ke pesantren.
“Coba saja himpun semua problem yang ada. Misalnya problem yang timbul sebab handphone, problem sebab pergaulan, problem apa pun, semuanya akan terselesaikan apabila anak mau tinggal di pesantren.” Lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon tersebut.

Selanjutnya, ia menegaskan bahwa pesantren saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Para santri tidak hanya dikader sebagai calon ulama, akan tetapi bisa menjadi kawah candradimuka pembentuk para cendikiawan lintas keilmuan.

Selesainya Buya Yahya memberikan tausiyah kepada para jama’ah dan santri, acara Asshiddiqiyah dilanjutkan dengan pembacaan maulid dan sholawat yang dipimpin oleh Gus Hafidz Hakim kemudian dilanjutkan dengan iringan nasyid oleh Gus Azmi Askandar, Gus Reyhan Askandar dan Tim Hadrah Syubbanul Muslimin.

Tidak berhenti di situ, acara Asshiddiqiyah Bersholawat kembali dilanjutkan dengan penyampaian Tausyiah-tausiyah dari beberapa bintang tamu, di antaranya: tausyiah Lora Husein Basyaiban tentang pengembangan diri, tausiyah Gus Ahmad Kafabihi tentang keberkahan memandang wajah orang berilmu, tausyiah Lora Isma’il al-Kholilie tentang menjaga kerukunan, tausyiah Gus Rifqil Muslim Suyuthi tentang kesabaran untuk menggapai kesuksesan, tausyiah Gus Ivan tentang pentingnya berpegang teguh pada agama dan terakhir, tausiyah dari Syekh Jamil al-Yamani tentang keutamaan menebar salam.

Sebagai penutup, Asshiddiqiyah Bersholawat yang sekaligus menjadi Malam Puncak Semarak Hari Lahir Pondok Pesantren Asshiddiqiyah yang ke-39 dilanjutkan dengan Sholawatan berjama’ah bareng Gus Azmi dan Tim Hadrah Syubbanul Muslimin. (Muhaimin Yasin)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :