Ini menjadi
kesempatan yang istimewa bagi bangsa dan negara Indonesia untuk mewujudkan
kehidupan demokrasi yang berkualitas sehingga hasil yang positif selama lima
tahun ke depan dapat dinikmati seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Termasuk
para santri di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.
Secara khusus,
Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat memilih
pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta sebagai salah satu tempat pemungutan
suara (TPS) untuk para santri yang berdomisili di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.
Dengan adanya fasilitas TPS Khusus 901 pondok pesantren Asshiddiqiyah ini, para
santri bisa secara mudah menyalurkan hak suara/pilih tanpa harus kembali ke
daerah masing-masing.
Pemungutan suara di TPS khusus 901 pondok pesantren Asshiddqiyah dilaksanakan terpisah antara pemilih putra dan putri. Di mana pemungutan suara dimulai sejak pukul 07.30 sampai dengan pukul 10.00 WIB khusus untuk pemilih putri, dan pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB khusus pemilih putra. Acara dimulai dengan ikrar KPPS yang diketuai oleh Ustaz Abdul Aziz.
Para santri dan
asatidz terlihat sangat antusias dalam mengikuti pemilihan umum kali ini. Walaupun
hanya memilih presiden dan wakil presiden bagi santri domisili, akan tetapi
para santri merasa puas telah ikut serta memeriahkan pesta demokrasi tahun ini.
Pemilu sebagai
ajang ikhtiar santri dalam memilih calon pemimpin yang adil, jujur, amanah,
mengayomi masyarakat, dan tentunya loyal terhadap pondok pesantren. Maka dari
itu, pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta mengajak semua masyarakat terutama
para santri dimanapun berada untuk bijak dalam memilih. Pilihlah sesuai hati nurani
dan akal pikiran yang sehat. Pilihlah pemimpin secara objektif, bukan hanya
modal katanya saja.
Selain itu, pesantren sebagai pilar bagi para santri dan ulama seharusnya bisa menjadi wadah dalam merawat demokrasi yang berkualitas. Kebebasan dalam memilih dan berpendapat harus bersama-sama dijunjung tinggi. Biarkan rakyat memilih. Kita kawal bersama-sama pemilu bersih tanpa adanya kecurangan. Siapapun pemimpin yang terpilih secara resmi nantinya, mari kita doakan bersama-sama semoga bisa menjadi pemimpin yang amanah, mampu mengayomi masyarakat, mampu mendengarkan aspirasi masyarakat, mampu menjalankan visi misinya dengan baik, dan yang terpenting mampu menjadi uswatun khasanah bagi rakyatnya.
Sekitar 231 suara
masuk di TPS khusus 901 pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta untuk suara
presiden dan wakil presiden. Dengan hasil perolehan suara nomor urut 01; Anis
Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebanyak 74 suara, sedangkan nomor urut 02;
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebanyak 135 suara, dan terakhir
nomor urut 03; Ganjar Pranowo dan Mahfudz MD sebanyak 17 suara, 5 suara
dinyatakan tidak sah. Dari sini bisa disimpulkan bahwa calon presiden nomor
urut 02 memiliki suara lebih unggul di TPS khusus 901.
Akan tetapi, hingga pukul 20.00 WIB untuk perhitungan suara calon anggota legislative (DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota) belum selesai dilaksanakan.
Mari ciptakan pemilu yang aman dan damai, sudahi saling serang dan
mencaci maki hanya untuk membela salah satu paslon. Sudah saatnya kita
bersama-sama menikmati pesta demokrasi kita. Kalah menang merupakan hal yang
lumrah dan niscaya terjadi. Maka dari itu, mari kita tanamkan dalam hati kita
untuk meyakini bahwa pemimpin yang kelak terpilih adalah pemimpin terbaik yang memang
disiapkan Allah SWT demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia 5 tahun ke
depan.
Mari menjadi pemilih yang jujur, perperan aktif, dan objektif. Kita
ciptakan pemilu aman dan damai.
0 komentar :
Posting Komentar