Perlombaan yang
diikuti oleh seluruh santri dan asatidz pondok pesantren Asshiddiqiyah ini
antara lain lomba futsal ditutup corong, estafet kardus, estafet bola pimpong,
magic rolet, pain ball, keranjang ajaib, dan tebak kalimat dengan peragaan.
Dalam
kesempatan wawancara bersama Ustazah Farhani, salah satu panitia perlombaan
ini, selain untuk menyemarakkan penyambutan hari kemerdekaan Indonesia, acara
yang diinisisai oleh para pimpinan pondok pesantren Asshiddiqiyah ini juga
bertujuan untuk memperkuat hubungan harmonisasi antara para santri dan asatidz
dan juga antar angkatan.
“Pertama untuk
kekompakan angkatan dan kedekatan santriwati dengan para guru, yaitu dengan
kerjasama pada saat lomba. Intinya untuk ukhuwah islamiyah baik antara santri
dengan santri, antara guru dengan guru dan antara santri dan guru,” terang
Ustazah Farhani.
Perlombaan ini
juga mengajarkan kepada para santri untuk bisa melatih fokus, kehati-hatian,
dan juga kesabaran sesuai dengan konsep perlombaan yang dibuat dalam bentuk
games yang menuntut para pesertanya melakukan hal tersebut. Dan yang tak kalah
penting yakni intelektualitas peserta, karena ada beberapa games yang berkaitan
dengan pelajaran umum.
“Yang terakhir
terkait keilmuan, karena ada beberapa games yang berisi pertanyaan terkait
pelajaran namun dibuat games perlombaan,” tambah ustazah yang menjabat sebagai
pembina OSPA tersebut.
Antusiasme para santri dalam mengikuti acara tersebut sangat tinggi. Hal ini terlihat dari sorakan dan tepuk angan meriah yang mereka berikan sebagai bentuk dukungan kepada teman-temannya.
Acara
perlombaan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni hari selasa dan rabu. Di
mana hari selasa ditujukan untuk perlombaan putri dan hari rabu untuk
perlombaan putra.
Dengan adanya
acara ini diharapkan mampu memperkuat hubungan kekeluargaan antar keluarga
besar pondok pesantren Asshiddiqiyah, baik antara santri denga santri, santri
dengan asatidz, maupun antara asatidz dengan asatidz itu sendiri. (Winda)
0 komentar :
Posting Komentar