Khadimul Ma'had sebagai inspektur upacara menjelaskan dalam amanatnya alasan mengapa kedua hari ini digabungkan.
"Gabungan kedua hari ini mengangkat tema 'My Mother is My Guardian Angel' (Ibuku adalah pelindungku). Kalau kita melihat dari bahasa santri, guru itu lebih kepada sebutan ustadz, ustadzuna, mu'allimuna, syaikhuna dan mudarrisuna. Jika kita berbicara tentang guru maka berbicara mengenai penjagaan/pelindung", papar Khadimul Ma'had.
Penjagaan ini tidak hanya menjaga secara dzahir tapi menjaga secara batin. Seorang guru tidak akan ada hentinya mendo'akan murid-muridnya agar menjadi penerus bangsa di masa yang akan datang. Guru secara dzohir yaitu guru kita tapi guru kita secara dzohir dan bathin yaitu orang tua kita.
Tidak hanya itu, guru dan murid tidak akan bisa terpisahkan, ketika berbicara seorang guru/ustadz maka pasti berhubungan dengan santri. Sesuai dengan hadits Rasulullah Saw.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ. (رواه بيهقى)
"Nabi SAW bersabda: Jadilah engkau orang berilmu atau orang yang menuntut ilmu atau orang yang mau mendengarkan atau orang yang menyukai ilmu dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Diakhir amanatnya Khadimul Ma'had berharap agar para santri menjadi penerus-penerus para Aulia di masa yang akan datang.
Setelah upacara dilanjutkan dengan penampilan para santri dari Madrasah Aliyah, SMP putra dan putri, Ma'had Aytam serta Ma'had Aly. Penampilan para santri ini sebagai persembahan santri untuk guru-guru serta Ibu Nyai Hj. Nurdjazilah.
Selamat Hari Ibu dan Hari Guru!
0 komentar :
Posting Komentar