AMC-Para santri baru Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta telah usai mengikuti kelas intensif. Beberapa walisantri kelas VII dan kelas X diundang untuk menghadiri acara Penampilan dan Uji Kompetensi Santri Intensif secara langsung dan beberapa hadir melalui zoom meeting, Ahad (12/09).
Totalitas kehidupan yang akan dijalani oleh para santri baru di pondok pesantren selama 24 jam penuh, tentu membutuhkan media adaptasi yang serius. Dalam kelas intensif ini, para santri digembleng untuk mengeksplorasi adat kepesantrenan Asshiddiqiyah lebih dalam. Mereka dikenalkan dengan bahasa asing, berupa bahasa Arab maupun Inggris. Dikenalkan cara baca Al-Qur'an dan menghafalnya. Dikenalkan wirid, fasholatan serta 'amalan yaumiyah yang biasa diamalkan oleh Abah Yai. Mereka juga tidak lepas dilatih untuk menulis pegon atau sastra Arab Jawa dalam mempermudah mengkaji kitab klasik karangan ulama salaf.
Program ini bertujuan, agar para santri memiliki bekal dari segi spritualitas dan intelektualitas sehingga dapat dengan mudah berbaur di lingkungan pondok sebagaimana santri lainnya.
K.H. Mahrus Iskandar sebagai Khodimul Ma'had juga berpesan kepada para walisantri untuk mengapresiasi apapun hasil yang diperoleh putra putrinya. "Likulli Syaiin hikmah wa likulli syaiin thoriq" Karena, bagaimanapun mereka telah berjerih payah dan berusaha selama kurang lebih 1 setengah bulan ini.
Walaupun kegiatan ini berlangsung secara virtual, para walisantri sangat antusias. Terlebih ketika mereka diberi kesempatan untuk turut menguji putra putrinya dengan materi intensif. Suasana haru dan bahagia terlihat jelas di wajah mereka, mendapati keberhasilan putra putrinya seperti menghafal surat-surat pendek, doa harian dan melafalkan bacaan sholat dengan benar. Mereka bisa bernapas lega karena ini menunjukan bahwa para santri baru telah lolos dalam melewati jenjang awal kehidupan di pondok pesantren dan siap menghadapi dinamika kehidupan pondok pesantren kedepannya. (Maylitha)
0 komentar :
Posting Komentar