AMC-"Dengan mengucapkan bismllâhirrahmânirahîm, program ‘Kita Jaga Kyai’ saya nyatakan resmi dimulai dan semoga berhasil serta menjadi amal shalih,” tutur wakil presiden saat membuka acara melalui virtual.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin membuka peluncuran proram ‘Kita Jaga Kyai’ yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama bersama Badan Amil Zakat Nasional(BAZNAS) untuk memberi dukungan layanan kesehatan kepada tokoh agama. Pelaunchingan program ini digelar di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat, Jakarta (2/8).
Wapres KH Ma’ruf Amin sangat berterima kasih kepada BAZNAS dan Kementerian Agama atas diselenggarakannya program ‘Kita Jaga Kiai’ dalam rangka menjaga kesehatan para tokoh agama di tengah pendemi Covid-19 ini.
Acara ini turut dihadiri langsung oleh perwakilan kemenag Prof. Dr. H. M. Ali Ramdhani dari Dirjen Pendidikan Islam dan Mokhammad Makhdum wakil ketua Baznas RI.
"Para kyai adalah garda terdepan yang paling banyak berhadapan dengan umat. Dengan mobilitasnya yang tinggi, para kyai tentu sangat mungkin menjadi pihak yang sangat riskan terdampak wabah Covid-19," ujar Dirjen Pendidikan Islam, H.M. Ali Ramdhani.
Dalam sambutannya, KH Ma’ruf Amin mengungkapkan rasa prihatin atas wafatnya para ulama sejak awal pandemi Covid-19. Menurutnya, kewafatan ulama adalah sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal, meninggalnya para ulama laksana bintang yang padam. Bahkan, satu ulama meninggal, lebih berat daripada meninggalnya satu suku.
“Para kiai sebagai pewaris para nabi yang telah mentrasformasikan ilmu dan peradaban, menjaga dan mendidik, serta melakukan perbaikan di segala bidang. Termasuk mengawal para santri demi berkembangnya khazanah keilmuan di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitarnya,” imbuhnya.
Selain mendukung program ‘Kita Jaga Kyai’ ini, KH Ma’ruf Amin juga terus mendorong BAZNAS untuk terus dapat memperkuat kapasitas kelembagaannya. Sehingga pengelolaan infak, zakat dan sedakah di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat.
Dalam momen itu, KH Ma’ruf amin juga mengapresiasi kepada segenap organisasi masyarakat yang telah membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
“Saya apresiasi komponen masyarakat yang telah bergabung dalam ormas keagamaan, seperti NU, Muhamadiyah, Persis, Al-Irsyad, Mathla’ul Anwar, dan lain sebagainya, dalam menjaga masyarakat dengan terus mengampanyekan 5 M,” tutur pria kelahiran Tangerang, Banten itu.
Program ini memiliki tiga tujuan utama sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (2/8), yaitu menjaga kesehatan dan kebugaran, memberikan dukungan paket kesehatan, dan memberikan layanan kesehatan bagi para kiai dalam bentuk pembenaan paket imun, hygtent kit, medical check up, dukungan isoman, dan dukungan vaksinasi. (Muhamad Abror/Mila)
0 komentar :
Posting Komentar