AMC - Muktamar Pemikiran Santri Nusantara 2019 berlangsung sukses. Khadimul Ma'had Asshiddiqiyah Pusat, KH. Ahmad Mahrus Iskandar, bersama jajaran Kementerian Agama dan seluruh yang hadir mengucapkan Ikrar Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia. Gemuruh tepuk tangan hadirin memenuhi lokasi setelah ikrar diucapkan.
Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly Kemenag RI, Aceng Abdul Azis saat penutupan MPSN Ahad kemarin (30/09), mengucapkan terimakasih kepada pengasuh pesantren dan seluruh jajaran dalam melaksankan MPSN kedua ini.
"Semoga ini menjadi amal sholeh pesantren ini untuk Indonesia lebih maju," harapnya di akhir sambutan.
Sebelumnya, saat pembukaan MPSN, Khadimul Ma'had menyampaikan, "Pondok Pesantren Asshiddiqiyah sebagai cahaya di dunia dan syiar dakwah terbesar ibukota Republik Indonesia."
"Suatu kebanggaan bagi Pondok Pesantren Asshiddiqiyah
sebagai tuan rumah yang dipilih oleh
Kementrian Agama RI untuk menyelenggarakan acara Muktamar Pemikiran
Santri Nusantara ini. Sebagai salah satu pesantren yang berada di ibukota
menjadi tombak pusat dakwah yang besar. Karena walaupun Asshiddiqiyah ini
pondok yang kecil, tapi kami siap memeriahkan Hari Santri Nasional 2019,"
tambahnya.
Tidak sekadar tuan rumah, Asshiddiqiyah Pusat juga berkontribusi gagasan dalam MPSN kali ini dengan meloloskan lima judul paper. Dua dosen
dan tiga dari mahasantri Ma’had Aly Sa’idusshiddiqiyah Jakarta.
Lima judul tersebut di antaranya Konsep Pengembangan Ekonomi
Pesantren Perspektif KH Noer Muhammad Iskandar oleh Ust. Sufyan Syafi’i, Syair
KH. Achmad Qusyairi: Berpolemik dengan Santun oleh Ust. Fathurrochman Karyadi, Konsep
Dakwah Hamzah Fansuri: Kajian Substansi Dakwah oleh Abdul Azis dan Syahrul Ridho,
Ngudi Susilo: Upaya KH. Bisri Mustofa Tebarkan Nilai-Nilai Perdamaian oleh Baqiyatus
Solikhah dan Izzatul Laili, Kitab Irsyād Al- Ikhwān: Dari Kontribusi Sastra
Pesantren Hingga Merawat Keberagaman oleh Muhammad Abror dan Mohamad Anwar.
Dalam muktamar ini juga, Khadimul Ma’had juga tidak lupa
selalu meminta do'a kepada para hadirin, khususnya untuk Ayahanda KH. Noer
Muhammad Iskandar, agar sehat selalu dalam
mendidik para santrinya untuk menjadi yang lebih baik. Beliau juga berharap
dari Asshiddiqiyah akan melahirkan santri-santri yang bisa berdakwah ke seluruh
negeri dan menjadi bengkel dakwah yang harus terus dipertahankan. (Mila/ Lail)
0 komentar :
Posting Komentar