AMC - Semarak Harlah Asshiddiqiyah ke-34 tak berhenti di acara siang hari. Agenda yang telah lama direncanakan akhirnya dapat direalisasikan, Teleconference Haul Akbar dan Khataman al- Qur'an Nasional sukses berlangsung kamis malam (11/04). Haul Akbar tahun ini diikuti oleh sebanyak 3000 peserta dan Khataman Nasional ini dilaksanakan oleh ribuan santri secara serentak berpusat di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Tidak hanya Asshiddiqiyah cabang, dua komunitas alumni, IKLAS Mesir dan IKLAS Lebanon juga mengikuti teleconference tersebut.
Gus Mahrus Iskandar mengungkapkan di hadapan para santri, Khataman al- Qur'an Nasional inilah bentuk ungkapan besarnya rasa syukur atas semua nikmat yang Allah swt karuniakan. Asshiddiqiyah yang merintis dakwah sejak tahun 1985 hingga kini tetap kokoh berdiri di usia yang matang, ke 34 tahun.
Walau Harlah tahun ini bertepatan dengan tahun yang penuh perdebatan, namun rasa syukur tetap diungkapkan dengan diadakannya rangkaian harlah ini sebagai tasyakuran.
"Do'a ketika khatmil qur'an itu mustajab", tegasnya berdasarkan salah satu hadits Nabi saw.
Agenda ini tidak hanya khataman al-Qur'an, namun do'a dan harapan demi terwujudnya Indonesia yang aman, damai, dan tentram pun dipanjatkan. Melalui cinta al-Qu'ran, kelak di hari kiamat ia akan memberi syafa'at pada para pembaca setianya dan mengamalkan intisarinya.
Sebagai santai haruslah berbangga dengan identitasnya, bukan sebagai kesombongan, namun menjadi kekuatan sehingga bila suatu hari ia menjadi pemimpin dapat sukses mendakwahkan Islam sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Ia menyatakan seraya memotivasi agar para santri Asshiddiqiyah terus berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa dan agama.
"Bersama santri, Indonesia damai dalam berdemokrasi", tutupnya. (Lyda)
0 komentar :
Posting Komentar