AMC - Ringkasan Tausiyah KH. M. Anshori, MA di Majelis Dzikir Asshiddiqiyah semalam Sabtu, 01/12/2018
Bulan rabiul
awal, bulan yang istimewa. Di dalamnya tak ada habisnya pujian, rasa syukur dan
penghormatan akan lahirnya seorang manusia suci junjungan semesta. Maka dari
itu, sayang sekali bila bulan tersebut disia-siakan dengan disibukkan hal lain.
Kita harus
bersyukur karena berada di bulan Rabiul Awal, seluruh umat Islam di dunia
mengumandangkan shalawat untuk Nabi saw maupun membaca sirah Nabi saw yang
mulia dalam rangka bersyukur kepada Allah swt juga bentuk takzim terhadap Nabi
saw.
Mengapa Nabi SAW
diperingati hari kelahirannya, sedangkan manusia yang lain diperingati
kematiannya? Ia jelaskan bahwa Nabi saw begitu istimewa, beliau telah memiliki
jaminan dari Allah swt sebagai manusia pertama yang masuk surga, terjaga dari
dosa, seorang ahlul khair (ahli dalam segala kebaikan) serta terjamin husnul
khatimah.
Berbeda dengan
manusia biasa, belum tentu seseorang dapat dinisbatkan sebagai ahli kebaikan.
Maka dari itu, perlulah manusia untuk dihaulkan, diperingati tiap tahunnya,
dikirimkan do'a karena tidak adanya jaminan surga baginya.
Dalam sebuah
syair disebutkan bahwa Nabi saw merupakan orang biasa yang tidak seperti orang
biasa. Namun ia bagaikan permata yaqut di tengah-tengah bebatuan. Dari syair
tersebut jelaslah betapa istimewa junjungan alam semesta ini, seorang junjungan
yang selama dalam kandungan tak pernah sedikitpun memberatkan ibunya, ia yang
lahir dalam keadaan bersih tanpa setetes darah sedikitpun, ia yang lahir dalam
keadaan bersinar bercelak dan berambut rapi.
Nabi Muhammad saw
diutus oleh Allah swt tak hanya untuk manusia saja, namun sebagai rahmat bagi
seru sekalian alam. Dalam kitab Nashaihul Ibad, beberapa kemuliaan yang Allah
swt berikan pada Nabi saw, diantaranya :
Pertama, Nabi saw
dimuliakan oleh Allah swt bukan dengan
nama, namun gelar. Allah swt berfirman dalam al-Qur'an tanpa pernah menyebut
nama Muhammad, namun dengan kata-kata risalah nubuwwah, seperti wahai rasul,
wahai nabi dan lain sebagainya. Berbeda dengan Nabi lain yang tetap disebut
namanya sebagaimana tertulis dalam al-Qur'an seperti wahai Musa, wahai Isa,
wahai Ibrahim, dan sebagainya.
Kedua, Allah swt
memuliakan Nabi saw dengan pemberian. Allah swt memberikan apapun kepada Nabi
saw, tanpa Nabi saw pinta. Allah swt memenuhi Nabi saw dengan keutamaan dan
kemuliaan lainnya yang tidak Allah swt berikan pada utusan-Nya yang lain.
Ketiga, Allah swt
mengutus Nabi saw untuk manusia seluruh alam. Hal ini berbeda dengan nabi Isa
as yang hanya diutus untuk kaum Bani Israil dan nabi lain yang diutus khusus
untuk kaumnya sendiri.
(Lyda)
0 komentar :
Posting Komentar