Terompah Kiai
Sepasang terompah duduk manis
menanti cahaya surya,
dan sepasang telapak
yang membawanya hijrah
dari keluh kesah menuju berkah.
Sepasang terompah menjejak sudut-sudut setapak,
mengantar tuannya kemana pun pergi
saban hujan saban terik
menuntun santri menikmati detik.
Setiap majelis,
ketika jamaah menyusun baris,
para murid menanti sang tuan dan terompahnya,
mena'zhimkan diri pada guru,
menyayangi terompahnya
menjembatani restu.
Kini,
terompah itu berwajah muram,
tersapu angin dan debu
zaman,
meninggalkan jejak kusam,
merindukan rebutan jemari yang menjadikannya 'siap pakai',
menikmati rasanya terabai.
Kemanakah perginya para santri,
pengharap ridho kiai?
El Faza, 17/10/2018
0 komentar :
Posting Komentar