AIC (JKT) - Ustadz Ahmad Saiful Munadi mengisi tausiyah dalam Doa Bersama Majelis Dzikir Asshiddiqiyah dan Tiga Pilar Kecamatan Kebon Jeruk untuk Korban Bencana di Palu dan Donggala, Sabtu malam, (06/10).
Dalam tausiyahnya, alumni
Asshiddiqiyah ini berharap semoga para korban bencana di Palu dan Donggala
dikuatkan iman dan Islamnya, serta mendapatkan ganti yang lebih baik dari Allah
swt serta diberi kesabaran dan ketabahan menghadapi bencana tersebut.
Ia mengawali tausiyah dengan
kisah Abah Noer demi meningkatkan semangat santri dalam menuntut ilmu, dan
mengajak santri untuk mencintai segala hal yang baik. Ia memberi alasan,
kecintaan pada sosok orang shalih akan membawa pecintanya pada kebaikan pula. Begitupun
sebaliknya, cintanya orang yang baik terhadap sesuatu yang buruk akan
membawanya pada keburukan.
Lalu ia mulai menjelaskan tentang
bagaimana Allah SWT mengingatkan manusia ketika mereka lalai. Manusia mengabaikan
perintah-Nya dan menganggap dunia ini kekal abadi, maka saat itu pula Allah SWT akan membuka apapun yang Dia kehendaki, seperti terjadinya bencana di bumi.
Pada dasarnya Allah SWT telah
banyak memperingatkan manusia yang lalai akan nikmat yang Allah SWT karuniakan
dengan berbagai macam peringatan, dan semua itu mudah bagi-Nya. Perlu diketahui,
semua yang terjadi di alam semesta ini telah ditentukan Allah SWT bahkan
sebelum penciptaannya.
Dalam surah al-Kahfi: 28, Allah SWT berfirman : 'Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.'
Ingatlah sekali lagi, semua itu
sangat mudah bagi Allah swt. Dengan ini, manusia seharusnya menyadari betapa
lemahnya mereka tanpa pertolongan dan kuasa Allah SWT.
"Semoga kita termasuk
orang-orang yang ingat akan kuasa-Nya, ingat akan kehidupan yang hakiki, jauh
dari murka Allah SWT,” tutupnya di akhir tausiyah. (Lyda)
0 komentar :
Posting Komentar