AIC (JKT) - Setiap manusia memiliki suatu masa dalam hidupnya, berupa masalah yang harus dihadapi olehnya. Manusia dituntut untuk siap menghadapinya, karena masalah itu sendiri sudah menjadi hukum alam. Begitu manusia lahir, disanalah ia dihadapkan dengan berbagai masalah. Namun semua masalah itu bila dipandang dari dua sisi, bisa disebut ujian ataupun musibah itu tergantung bagaimana manusia itu menyikapi dan mengaturnya.
Allah swt berfirman dalam QS Al-Baqarah:155 :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْئٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِالصّٰبِرِيْنَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
Dalam menghadapi masalah tersebut, manusia berusaha dan berdoa, yang mana hasil dari usaha itu adakalanya manis, namun tak jarang juga pahit. Allah swt memberi solusi berdasarkan firman-Nya :
وَاسْتَعيِْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنّهَا لَكَبـِيْرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ الّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ أَنَّهُمْ مُلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Maka masalah apapun bila dihadapi dengan kesabaran dan shalat akan berakhir kebahagiaan sebagaimana yang telah Allah swt janjikan melalui firman-Nya.
Dapat dilihat di luar sana, mereka yang menghalalkan segala cara, mengikuti hawa nafsunya demi kedudukan, jabatan atau ingin lepas dari masalah yang membelitnya. Mereka menabrak hukum syariat, menjadi hilang akal sehat dan tak tahu batas halal haram karena tidak memanfaatkan solusi dari Allah swt, yaitu sabar dan shalat untuk menghadapi masalahnya. Solusi apapun yang Allah swt karuniakan tak lain dan tak bukan ialah untuk kebaikan, kebahagiaan dan kemaslahatan hamba-hamba-Nya.
Di atas adalah intisari dari tausiyah Ustadz Syahrul Ramadhan (alumni) di Majelis Dzikir yang digelar kemarin, Sabtu malam (01/09). Di akhir tausiyahnya ia berpesan pada seluruh jamaah majelis dzikir, khususnya untuk para santri agar mengerti benar dalam menyikapi masalah dan bagaimana kiat sabar dan shalat demi menghadapinya.
"Yang sabar dalam menuntut ilmu, wahai santri. Yang sabar dalam menghadapi santrinya, wahai ustadz ustadzah", pesannya kepada para hadirin. (Lyda)
0 komentar :
Posting Komentar