AMC- Jangan berfatwa jika tak paham kitab kuning, hal itu disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ saat majelis dzikir rutin bulanan di masjid Baitul Makmur. Sabtu (01/04).
Akhir-akhir ini muncul istilah yang sering disebut dengan 'Orang Pintar Baru' yang mewarnai negeri ini, mereka bicara seenaknya sendiri tanpa ada batasnya.
Abah Noer berpesan kepada para santri untuk berhati-hati akan orang-orang bodoh. Yang belum paham al-Qur'an, dan tak mengerti bahasa Arab ataupun kitab kuning namun berani berfatwa semaunya sendiri.
"Takutlah kalian akan terpelesetnya
iman", pesannya pada para santri.
Seperti halnya terakhir beredar fatwa
larangan men-shalatkan jenazah orang yang memilih gubernur non muslim.
Seharusnya kita tak mudah mencampurkan
perkara politik dengan agama, karena hal itu membahayakan.
"Berhati-hatilah dalam bergaul, terutama dalam dunia media sosial, karena
banyak berita hoaxnya", pesannya terakhir kali.
Didampingi Ust. Abi Dzar al-Ghifari, Ust. Badaruzzaman, S.Pd.I Seorang alumni Asshiddiqiyah 1999 sempat hadir dalam acara tersebut.
Dalam tausyiahnya beliau menukil satu bait syair dari kitab Ta'lim Muta'alim karya Az-Zarnujy, yang berbunyi "Kerusakan amat besar di akhir zaman muncul seorang yang berilmu namun ia masih mengikuti hawa nafsu, perkara haram tetap ia langgar". (MH)
0 komentar :
Posting Komentar