Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada bulan
Rabi'ul Awal 1406 H / 1 Juli 1985 oleh DR. K.H. Noer Muhammad Iskandar, SQ', putra dari seorang kyai besar Jawa Timur yang
berasal dari Banyuwangi yaitu
K.H. Iskandar, di atas tanah yang diwakafkan oleh H. Abdul Ghoni Dja'ani (Haji
Oon), putra dari K.H. Abdul Shiddiq di kawasan Kelurahan Kedoya Utara Kebon Jeruk Jakarta Barat yang saat itu dipenuhi rawa dan sawah.
Pemilihan nama Asshiddiqiyah untuk pesantren yang
didirikannya, berdasarkan falsafah dari gelar yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada
khalifah Abu Bakar atas
keberanian dan kejujuran Abu Bakar dalam perikehidupan sehari-hari. Kyai Noer mengharapkan agar santri-santri
lulusan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah dapat mengikuti perilaku baik seorang
khalifah Abu Bakar, terutama dalam hal kejujuran, keberanian, dan sebagainya.
Diusia yang telah
lebih dari seperempat abad ini, Pondok
Pesantren Asshiddiqiyah telah telah meluluskan puluhan ribu alumni dan memiliki
11 cabang yang tersebar di berbagai daerah yaitu Jakarta, Tangerang, Bogor,
Cianjur, Serpong, Karawang, Lampung dan Palembang.
Beberapa hari
mendatang, tepatnya pada tanggal 10-12 Maret 2017, Asshiddiqiyah akan merayakan
Harlah yang ke 32.
Berbagai acara akan
digelar untuk menyemarakkan Harlah tersebut diantaranya Bakti sosial, Bazaar, Bedah
Novel karya salah seorang alumni, Seminar Informatika, Haul Akbar, Pentas Seni,
Karnaval Budaya dan lain sebagainya.
Sebagai puncak acara,
Asshiddiqiyah sengaja menghadirkan band papan atas sekaligus Duta Ayo Mondok,
Wali Band (Minggu/12. Pukul 14.30) yang
akan dilanjutkan dengan sholawat bersama Habib Syech pada malam harinya (pukul
19.00). Adapun turnamen Futsal antar
alumni telah dilaksanakan pada minggu, 5 Maret di lapangan utama ponpes
Asshiddiqiyah Pusat.
0 komentar :
Posting Komentar