AMC- Network for
Education Watch Indonesia (NEW Indonesia) atau Jaringan Pemantau Pendidikan
Indonesia (JPPI) mengunjungi Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta,
Kamis (23/03).
Sebuah organisasi masyarakat
sipil yang memiliki perhatian terhadap pendidikan di Indonesia tersebut terdiri dari 15 Negara, salah satunya adalah Indonesia. Mereka
menyadari pentingnya pemenuhan hak atas pendidikan bagi setiap warga Negara sebagaiman tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.
Kunjungan
ini merupakan bagian dari RTEI (Right to Education Index) di lima belas negara,
salah satunya Indonesia. RTEI merupakan indeks global yang dirancang untuk
mengkatalisasi reformasi dari indicator terpilih dari hak atas pendidikan, yang
mengarah pada kampanye advokasi multi-negara yang akan mendorong akuntabilitas
dan kemajuan dalam mewujudkan hak atas pendidikan.
Dalam
menyambut kunjungan ini, Khodimul Ma'had Asshiddiqiyah Pusat, KH. Ahmad Mahrus
iskandar, Bcs menjelaskan visi, misi dan kegiatan pendidikan yang berlangsung
di sebelas cabang Asshiddiqiyah.
Beliau juga
menyampaikan hubungan pesantren dengan negara-negara luar seperti Yaman, Mesir. Amerika danTurki dalam menunjang beasiswa bagi para
santri.
Selanjutnya,
beliau mengucapkan terimakasih atas kunjungan ini sebagai momen penting di
pesantren.
Pada sesi
tanya jawab, salah satu anggota RTEI asal Palestina mengajukan pertanyaan pada
para santri tentang kesan mereka selama belajar di pesantren.
"Uhibbu
jiddan hadzal ma'had," jawab Busaynatul Munawaroh, Ketua OSPA (Organisasi
Santri Asshiddiqiyah) Putri 2017. (LF)
0 komentar :
Posting Komentar