AMC- Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah
Nasional (HPSN) 2017, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah gelar acara yang bertajuk
"Nusantara bebas sampah dan pemberdayaan kewirausahaan sosial berbasis
komunitas" (25/2).
Bekerjasama
dengan Bank Sampah Nusantara Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim
NU (LPBI NU) dan BNI 46, acara tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian
masyarakat dalam mengelola sampah.
Dalam
sambutannya, M. Ali Yusuf sebagai ketua LPBI NU menyampaikan bahwa volume
sampah daerah Jakarta sudah semakin meningkat. "Sampah daerah Jakarta
Barat selama tahun 2016 mencapai 1600
ton", ujarnya. Dilansir dari World Economic Forum, pada tahun 2050
mendatang, jika sampah plastik tidak segera ditanggulangi maka lautan Indonesia
akan tertutup oleh sampah plastik.
Ia berbangga
pada para santri Ponpes Asshiddiqiyah yang telah bersemangat dan turut
berinovasi mengelola sampah. Asshiddiqiyah menjadi satu-satunya pesantren yang
menjadi cabang BSN diantara 15 cabang di Jakarta Barat. Ia berharap dukungan
pemerintah daerah Jakarta Barat supaya kegiatan tersebut bisa diberdayakan di
berbagai daerah lainnya di Jakarta.
Arkham
mewakili walikota Jakarta Barat dalam sambutannya mengatakan Pemda Jakarta
Barat sangat antusias terhadap BSN tersebut dan berusaha memfasilitasi dan
mengasosiasikan pada masyarakat sekitar.
Sambutan
dari perwakilan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, Noor Andi
Kusumah menyampaikan tujuan awal didirikannya BSN ialah meningkatkan kepedulian
masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta bertemakan mewujudkan Indonesia
bebas sampah 2020 dengan metode 3R Reuse, Reduce, dan Recycle.
Sampai saat ini, telah berdiri 4280 Bank
Sampah di Indonesia dan menghasilkan nilai ekonomis mencapai 38 juta per
bulan/Bank Sampah.
Acara dibuka
oleh Dr. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ sebagai
Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah dan BSN cabang Asshiddiqiyah oleh Dirjen
pengelolaan sampah KLHK, Ketua LPBI NU , BNI 46 dan pengasuh Ponpes
Asshiddiqiyah.
Acara
diakhiri dengan penandatanganan MoU antara LPBI NU dengan APDUPI (Asosiasi
Pengusaha Daur Ulang Sampah Plastik Indonesia) dalam bidang Pengelolaan sampah
plastik di pesantren dan komunitas menuju Indonesia Bebas Sampah 2020 dan
pameran stand hasil karya seni dan kerajinan sampah BSN dan santri
Asshiddiqiyah. (MH)
0 komentar :
Posting Komentar