قال الإمام الجليل الحسن البصري -رحمه الله
تعالى-: "اسْتَكْثِرُوا مِنْ الْإِخْوَانِ؛ فَإِنَّ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ شَفَاعَةً
يَومَ القِيَامَةِ، فَلَعَلَّكَ تَدخُلُ فِي شَفَاعَةِ أَخِيكَ" انتهى.
Al-imam Al-jalil Al-Hasan Al-Bashri ra telah
berkata:
"Perbanyaklah teman, karena setiap
mukmin itu mempunyai syafa'at di hari kiamat, barangkali kamu masuk kedalam
syafa'at temanmu"
Referensi:
- Ihya' Ulumiddin, jilid: II/ hal: 171, karya
Al-Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali (w: 505 H), cet: Dar Al-ma'rifah Beirut.
Penjelasan:
Bersahabat adalah tabiat, maka jika seseorang
tidak bersahabat dengan orang-orang yang taat, besar kemungkinan ia akan
bersahabat dengan ahli maksiat, karena al-arwah, junuudun mujannadah. Maka dari
itu, hendaknya persahabatan berorientasi agama, seperti saling menolong dalam
kebaikan, menumbuhkan kemanfaatan ilmu dan amal, menjaga kebersihan hati dan
memperkuat motivasi beribadah, hingga mencari manfaat untuk kepentingan
akhirat. Karena telah dikatakan:
"الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ"
"Seseorang itu berada pada agama teman
karibnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang
menjadi temannya".
Oleh : Ust Hasan Basari Hayy, Lc.
0 komentar :
Posting Komentar