AMC- Bulan
Rabi’ul Awal adalah bulan ke-tiga pada kalendar hijriah. Bulan ini juga dikenal
dengan bulan maulid, bulan shalawat dan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Seperti
bulan-bulan Islam yang lain, bulan Rabi’ul awal juga memiliki banyak sejarah dan
keistimewaan tersendiri serta merupakan bulan yang dinanti-nantikan oleh pencinta
Nabi Muhammad SAW. Banyak sekali peristiwa-peristiwa bersejarah di Bulan Rabi’ul
awal yang menjadi keistimewaannya diantaranya adalah kelahiran Nabi Muhammad
SAW, orang yang sangat dibanggakan dan dicintai oleh umat Islam di seluruh dunia.
Dia membawa wahyu Allah SWT untuk menyelamatkan umatnya dari kegelapan dunia menuju
ke jalan yang terang benderang sebagai bekal untuk keakhirat nanti. Dialah Rasulullah
Muhammad SAW. Seorang yang sangat menyayangi umatnya hingga di akhir hayatnya pun
mengucapkan Ummati… Ummati… (umatku...umatku...). Dialah satu-satunya
yang dapat memberi syafa'at kepada manusia di hari yang sangat berat itu. Dialah
yang bersujud kepada Allah SWT untuk umatnya dan berkata Ana Lahaa...Ana
Lahaa…sehingga Allah-pun berfirman: “Yaa Muhammad...Irfa' ra’saka Isyfa'
tusyaffa'…(H.R Al-Bukhori).
Dari
sini, pantaskah bila mana kita menyepelekan
bulan ini?, Pantaskah kita jika bulan ini terlewati sedang kita dalam keadaan lalai?,
Pantaskah seorang yang mengaku mencintai
Rasulnya dan berkeinginan untuk mendapatkan syafa’at di alam kubur ketika ditanya
oleh malaikat Munkar Nakir : siapa nabimu? Berharap untuk bisa menjawabnya?, Pantaskah
seorang mukmin ingin mendapat syafa’atnya ketika sedang kebingungan, kepada siapakah
aku meminta syafa’at saat tidak diterima satu pun syafa’at nabi-nabi lain di
hari qiyamat nanti sedangkan dia tak kenal Rasulullah SAW. Sungguh sangat jauh harapan
itu.
Di
bulan inilah Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan, akan tetapi mungkin terlintas dalam
pikiran kita sebuah pertanyaan: “Mengapa Rasulullah SAW tidak dilahirkan di
bulan lain yang lebih barokah?, Mengapa tidak dilahirkan di bulan lain seperti Ramadlan,
dimana Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dan dihiasi dengan Lailatul Qadar?, Atau disalah
satu dari bulan-bulan haram lainnya seperti Dzulhijjah, Dzulqa’dah, Muharram
atau Rajab (Asyhur Alhurum) yang telah diagungkan oleh Allah SWT dimana di situ
diciptakan langit dan juga bumi?, Atau di bulan Sya’ban dimana di situ terletak
malam Nishfu Sya’ban?. Mengapa dilahirkan di hari senin bulan Rabi’ul Awal?”. Lahirnya
Rasulullah SAW di hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal bukanlah suatu kebetulan atau
tanpa hikmah dan faidah tertentu. Akan tetapi di situ terdapat hikmah tersendiri
yang jika seorang muslim meyakininya, niscaya akan menambah kecintaanya kepada beliau,
hikmah tersebut adalah:
1)
Didalam hadist disebutkan bahwa:
"وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ
الإِثْنَيْنِ ....." رواه مسلم.
"Dan
Allah SWT menciptakan pepohonan di hari senin"
Hadist
ini merupakan peringatan yang sangat muliya bagi umat Islam yaitu: "Allah
menciptakan bahan makanan, Rizki, buah-buahan dan kebaikan-kebaikan yang dengan
itu anak cucu Adam berkembangbiak dan bertahan hidup serta membuat hatinya senang
melihatnya, adalah agar mereka lega dan tenang untuk mendapatkan sesuatu yang
membuatnya hidup sesuai dengan hikmah Allah SWT. Maka dengan lahirnya Rasulullah
SAW di hari itu, adalah sebagai keceriaan dan kebahagian untuk semua, dan tidak
diragukan lagi bahwa hari senin adalah hari yang penuh barakah dan menjadi barakah
karena kelahiran seorang Rasul yang mulia. Beliau telah ditanya tentang hari ini
kemudian menjawab: “Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan”.
2). Lahirnya Rasulullah SAW di bulan
Rabi’ merupakan isyarat yang sangat jelas bagi orang yang cerdas dan mengerti tentang
asal mula kalimat Rabi’, yaitu bahwa dalam kalimat tersebut terdapat makna optimis
atas datangnya sang pembawa kabar gembira bagi umatnya. Syeikh Abdur-rahman
As-shoqli mengatakan:
“Setiapnamaseseorangmempunyaiperandalamkehidupannya(baikdalamsegiperoranganatau
yang lain)”
Di
Fash lar-rabi’ (musim semi) Bumi mengeluarkan semua isinya dari berbagai nikmat-nikmat
Allah SWT serta rizki-rizki-Nya yang di situ terdapat kemaslahatan seorang hamba, dan dengan itu seorang hamba bisa bertahan hidup,
serta di situlah kehidupan mereka berlangsung. Sehingga terbelahlah biji-bijian,
serta berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang telah ditentukan di situ, sehingga
orang yang memandangnya menjadi senang dan keadaannya-lah yang memberikan kabar
gembira akan kedatangan waktu masak dan memetiknya. Di sini terdapat isyarat
yang sangat agung atas mulainya berbagai nikmat Allah SWT.
Maka
kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan ini adalah sebagai isyarat yang sangat nyata
dari sang pencipta agar kita mengagungkan dan memujinya karena ketinggian martabat
dan derajat Rasulullah SAW. Dimana beliau adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi
semua yang ada di alam semesta, serta rahmat bagi mereka dari berbagai kehancuran
dan ketakutan di dunia dan di akherat
3).Tidakkah kita melihat bahwa Musim
Ar-rabi’ adalah musim yang paling stabil dan paling bagus, karena di situ tidak
ada dingin yang sangat mengganggu dan tidak juga panas yang membikin gelisah,
di siang dan malamnya tidak terlalu lama. Akan tetapi semua seimbang dan stabil.
Dia adalah musim yang terbebas dari penyakit-penyakit seperti di musim gugur,
panas, dan dingin. Akan tetapi manusia menjadi segar dan bergairah di musim ini,
sehingga malamnya menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertahajud, dan siangnya
untuk berpuasa. Hal tersebut menyerupai keadaan syari'at Islam yang
tengah-tengah serta memudahkan bagi umatnya.
4). Allah SWT telah berkehendak untuk
menjadikan mulia berbagai tempat dan waktu dengan adanya Nabi, bukannya menjadikan
muliya Nabi dengan adanya tempat dan waktu. Maka tempat dan waktu itulah yang
mendapatkan kemuliaan serta keutamaan dan keistimewaan yang sangat besar dengan
kedatangannya Nabiyullah Muhammad SAW.
Memang
benar, karena jikalau Rasulullah SAW dilahirkan di bulan Ramadhan contohnya atau
di bulan-bulan haram lainnya atau di bulan Sya'ban yang berbarokah; niscaya
orang akan menyangka bahwa Nabi menjadi mulia dikarenakan beliau di lahirkan di
bulan-bulan tersebut, karena keistimewaan dan keunggulannya dari bulan-bulan lainnya.
Akan tetapi Allah yang Maha Adil telah berkehendak untuk melahirkan baginda Rasul
SAW di bulan Rabi’ul Awal, agar bulan ini menjadi mulia dan tampak bersinar terang.
Dalam sebuah Sya'ir dikatakan:
بِكَ
بَشَّرَ الله السَّمَـاءَ فَزُيِّنَتْ ` وَتَضَوَّعَتْ مِسْكًا بِكَ الغَبْرَاءُ
يَوْمٌ
يَتِيْهُ عَلَى الزَّمَانِ صَبَاحُهُ ` وَمَسَـــاؤُه بِمُحَمَّــدٍ وَضَّـاءُ
Karena
Engkau wahai Nabi Muhammad Allah SWT memberi kabar gembira kepada langit hingga
dia pun berhias, dan karena Engkaulah pula debu-debu kotor menjadi berbau minyak
misik,
Hari
dimana dalam keadaan bingung di sebuah zaman (masa), pagi dan sorenya menjadi terang,
di karenakan datangnya Nabi Muhammad.
Di
bulan ini seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat dan salam
kepada Rasulullah SAW. Karena di bulan yang mulia ini telah tampak kebaikan
yang merata kepada seluruh alam, telah tampak pula kebahagiaan orang-orang yang
paling bahagia dengan terbitnya bulan penerang bumi, yaitu lahirnya Nabi
Muhammad SAW di dunia ini. Dengan lahirnya Rasulullah di bulan ini, dikenanglah
bulan Rabi’ul Awal sebagai hari yang paling penting bagi umat Islam, oleh karena
itu bulan ini dijadikan sebagai hari berkumpulnya umat Islam untuk mendengarkan
kisah kelahiran Rasululullah yang sangat mulia, agar mereka memperoleh barakah dan
keutamaan.
Umat
Islam selalu memperingati bulan kelahirannya, sehingga mengadakan walimah, dan menyedekahkan
sebagian hartanya kepada saudaranya yang membutuhkan dalam bentuk apapun,
mereka juga menampakkan kegembiraan mereka karena terlahirnya Rasulullah SAW,
merekaselalumemperhatikankisahkelahirannya,
denganpenuhkekhusyuandanpenghayatan, sehingga barakah Rasulullah SAW-pun
menyelimuti hati mereka, sehingga membuat hati mereka tenteram dan tenang. Wallahua’lambisshowab…
2 komentar :
SubhanALLAH,
Ternyata Bulan Rabiul Awal memiliki keutamaan seperti ini. Ini menambah wawasan saya
hadist palsu dan hadist karangan, perwainya saja tdk disebutkan. hati hatilah saudaraku jangan beramal sembarangan, agama islam itu beramal dengan dalil yang shahih. jangan membohongi umat dengan perkara2 yang tidak jelas dari mana sumbernya. mencintai rasulullah itu dibuktikan dengan mengamalkan sunnah2nya setiap hari bukan hanya di bulan tertentu.
Posting Komentar