AMC- Nama lengkapnya adalah Mu’adz bin Jabal bin
Amr bin Aus al-Khazraji. Ia memiliki julukan “Abu Abdurrahman”. Lahir di
Madinah, dan memeluk Islam pada usia 18 tahun. Ia termasuk as Sabiqunal Awwalun
(golongan yang pertama masuk Islam. Ia seseorang yang murah tangan, lapang hati,
dan tinggi budi. Tak sesuatu pun yang diminta padanya, kecuali akan diberinya secara
berlimpah dan dengan hati yang ikhlas. Kemurahan hatinya telah menghabiskan seluruh
hartanya. Diceritakan dalam satu riwayat bahwasanya Nabi saw pernah bersabda
terhadap sahabat Mu’adz bin Jabal, “Wahai Mu’adz, Demi Allah ! Sungguh aku
amat sangat mencintaimu.” Ia adalah salah satu sahabat pilihan Nabi saw. Ia
juga tercatat sebagai penulis wahyu (al-Qur’an) pada masa Nabi saw bersama para
Sahabat yang lain, diantaranya, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud, Salim Maula Abi
Hudzaifah, Yazid bin Muawiyah dan Ubay bin Ka’ab.
Banyak para sahabat yang mengelilinginya hanya
untuk menanyakan tentang seluk beluk Islam. Rasulullah saw menyebutnya sebagai
sahabat yang paling mengerti mana yang
halal, mana yang haram. Karena wawasannya yang luas dan mendalam dalam ilmu
fiqih. Rasulullah pun mengajarkan do’a kepada Mu’adz bin Jabal, “Ya Allah,
bantu kami agar kami senantiasa berdzikir mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan
beribadah kepada-Mu”.
Dalam Hadits Abu Dawud diceritakan “Bahwasanya
Rasulullah saw ketika mengutus Mu’adz bin Jabal menjadi Gubernur Yaman bersabda
:”Bagaimana engkau akan menghukum apabila datang kepadamu satu perkara ?”. Ia
(Mu’adz) menjawab :”Saya akan menghukum dengan Kitabullah”. Sabda Nabi
:”Bagaimana bila tidak terdapat di Kitabullah ?”. Ia menjawab:” Saya akan
menghukum dengan Sunnah Rasulullah.” Nabi bersabda:” Bagaimana jika tidak
terdapat dalam Sunnah Rasulullah ?”. Ia menjawab:”Saya berijtihad dengan akal
saya dan tidak akan mundur”. Maka berseri-serilah wajah Rasulullah saw ”Segala
puji bagi Allah yang telah memberi taufiq pada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai
oleh Rasulullah”.
Ia dipanggil Allah swt dalam usia 33 tahun,
ketika terjadi wabah hebat di Urdun, tepatnya tahun 18 H, tempat ia mengajar
sebagai utusan khalifah Umar bin Khattab.
0 komentar :
Posting Komentar