AIC(JKT)
CNN internasional beberapa waktu lalu sengaja mengunjungi Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta guna mengklarifikasi masalah Islam radikal yang tersebar di belahan dunia.
Stasiun televisi berita international terbesar kedua tersebut menilai bahwa Asshiddiqiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang moderat di Indonesia sehingga layak untuk dijadikan narasumber dalam pemberitaanya.
Dalam wawancaranya dengan reporter CNN, KH. Ahmad Mahrus Iskandar, Bcs, menceritakan tentang hakikat Islam yang sebenarnya. “Islam itu rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam, jadi kalau ada orang mengaku Islam namun dia tega meneror, mengganggu bahkan membunuh manusia lain hanya karena berbeda keyakinan maka perlu dipertanyakan ke-Islamannya” tutur kyai muda yang akrab dipanggil Gus mahrus tersebut.
Dengan kemampuan bahasa inggrisnya, beliau menjelaskan tentang sejarah singkat masuknya Islam di Indonesia yang dibawa oleh Wali Songo, serta Madzhad Syafi’i sebagai panutan dalam masalah fikihnya. “Ritual keagamaan di Indonesia berbeda dengan di Arab Saudi, karena kita menganut Madzhab Syafi’i sedangkan Arab Saudi menganut madzhab Maliki” jelasnya.
Selain itu, media yang yang berpusat di Amerika Serikat itu juga mewawancarai beberapa santri terkait terorisme dan radikalisme. Tuhfatul Mila, santriwati kelas X Madrasah Aliyah mengaku tidak takut dengan penyebaran idiologi radikal yang marak diberitakan di berbagai stasiun televisi, karena di pondok ini para santri telah dibentengi dengan ajaran akidah yang benar. Ia justru mengkhawatirkan nama baik Islam akan tercoreng sebab tingkah laku beberapa glintir orang tidak bertanggung jawab yang mengatas-namakan Islam.
Selanjutnya mereka menelusuri area pondok pesantren termasuk masjid, lapangan, dan ruang kelas untuk melihat langsung sistem pendidikan yang diterapkan di Asshiddiqiyah Jakarta.
Setelah mendapatkan informasi yang cukup mengenai Islam moderat, reporter CNN tersebut menutup liputannya dengan kalimat “Teacher of Islamic Boarding School said that the target mission is protect the children from radical ideology” (Rumadie)
0 komentar :
Posting Komentar