AIC(JKT)
Karnaval merupakan ajang untuk menunjukkan kreatifitas para santri.
Hal itu diungkapkan pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 07 Cijeruk Bogor, Gus
Ahmad Yazid saat membuka acara karnaval budaya pada hari minggu 3 April 2016. Selain
itu, karnaval juga bisa menjadi wadah untuk syi’ar agama serta memperkenalkan
pesantren kepada masyarakat.
Ratusan peserta karnaval dengan berbagai busana dan peran memadati
jalanan dari kampung kawung luwuk hingga
pasar Cibadak, Bogor. Ada yang berbusana
pramuka, pencak silat, pakaian adat Sunda, busana santri dan sebagainya.
Selain itu, group penabuh Drum Band yang sengaja didatangkan dari Asshiddiqiyah
Jakarta juga turut memeriahkan acara tersebut. Asri Anisa, mayoret di group Drum
Band tersebut mengaku senang bisa tampil
dalam acara tersebut. ”Ini kedua kalinya kami tampil disini, tahun lalu kami
juga tampil di sini tapi jarak tempuhnya tidak sejauh sekarang, capek sih tapi
seneng ” ujar santriwati asal Bengkulu itu.
Gemuruh suara Drum Band memecah kesunyian jalanan sejauh 1,5 km.
Beberapa mobil dan sepeda motor pengiring juga ikut memeriahkan acara tersebut
sambil sesekali melantunkan penggalan ayat al-Quran di beberapa titik
keramaian.
Warga sekitar sangat antusias dengan adanya acara karnaval
tersebut, beberapa ruas jalan dipenuhi warga yang ingin menyaksikan kemeriahan
acara tersebut. Menurut panitia, di daerah
tersebut tidak pernah diadakan kegiatan karnaval. “Pesantren Asshiddiqiyah 07 Cijeruk adalah
satu-satunya pesantren yang sering mengadakan karnaval” ujar Ustad Huda saat
diwawancarai di kantornya beberapa waktu lalu.
Beliau juga berharap agar acara semacam ini bisa terus
dipertahankan agar eksistensi keberadaan pesantren tetap hidup di masyarakat. (Rumadi)
0 komentar :
Posting Komentar