AIC(JKT)
Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman Al-Jibrin
Fitnah dapat diartikan sebagai
cobaan, ujian, kesyirikan, kekafiran, malapetaka, yang memperdaya, yang
menyimpang. Nabi saw telah menyatakan dengan jelas bahwa berbagai fitnah
(malapetaka) akan berkobar hebat di akhir zaman, hingga saking hebatnya,
“Seorang mu’min di pagi hari bisa menjadi kafir di sore hari dan seorang mu’min
di sore hari bisa menjadi kafir di pagi hari”. Lebih dari itu, semua fitnah itu
memiliki para penyeru yang mengajak kepadanya, yaitu setan dari kalangan
manusia dan jin. Setan yakin dia pasti binasa, kemudian akan menjadi penduduk
neraka yang pasti akan masuk dan tidak bisa menghindar, maka dia berusaha
menyesatkan anak Adam agar bisa memasuki neraka bersama-sama.
قال
فبعزتك لاغوينهم اجمعين الا عبادك منهم المخلصين
“Demi keperkasaan-Mu, aku benar-benar akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang terpilih untuk menjadi
orang-orang ikhlas.”
Allah
swt mengabarkan di kalangan manusia juga ada setan-setan, seperti dalam
firman-Nya:
وكذلك
جعلنا لكل نبي عدواشياطين الانس والجن
Setan jenis
manusia itulah yang mengajak pada apa yang diserukan oleh setan jenis jin,
mengajak pada kekafiran, bid’ah, maksiat, dan segala yang diserukan setan. Tiap
kalangan kaum pasti ada penyeru maksiatnya, kaum apapun itu. Sebenarnya apa
yang mereka inginkan di balik tersebarnya maksiat-maksiat itu ? Bukankah mereka
tahu bahwa Allah swt telah mengharamkannya ? Itulah malapetaka zaman ini, Allah
menguji hamba-Nya dengan semua itu. Barangsiapa selamat darinya, maka ia
termasuk orang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah swt. Dan sebaliknya,
barangsiapa binasa maka ia termasuk orang yang dikehendaki kesesatan oleh Allah
swt. Semoga Allah swt selalu beri perlindungan bagi kita semua dari segala
kesesatan.
Beberapa maksiat yang sudah merata ada pada masyarakat diantaranya
menenggak minuman keras. Para peminum mengatakan “ Mengapa kamu tidak
memanjakan dirimu dan memuaskan dirimu dengan kelezatannya serta menuruti
syahwat ?”
يا يها الذين امنوا انما الخمر والميسر والانصاب والازلام رجز من عمل
الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون
“Wahai orang-orang beriman,
sesungguhnya minuman keras, judi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib
dengan anak panah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah itu semua supaya
kalian beruntung.”
Selanjutnya,
mendengarkan lagu dalam konteks ini adalah yang dapat menjerumuskan ke
tempat-tempat hiburan, club, kafe, diskotik, tempat karaoke dan sebagainya.
Fitnah (godaan) wanita, dalam hal
ini Rasulullah saw bersabda:
اتقوا الدنيا واتقوا النساء . فان اول فتنة بني اسراءيل كانت في
النساء
Kenapa wanita ?
begitu banyak kaum wanita yang berani berdandan berlebihan, berpakaian terbuka,
menampakkan lekuk tubuh mereka, memakai perhiasan yang berbagai macam serta
berlebihan. Tak ada jaminan keamanan untuk tidak terkena godaan syahwat
terlarang, mendorong terjatuh pada keharaman berzina dan yang mengarah ke
perzinaan.
Sedangkan
fitnah harta banyak menguasai hati manusia hingga mereka tidak peduli dengan
cara apa, tak memperdulikan halal atau haram, akhirnya terjerumus praktek riba,
penipuan, suap menyuap dan lain-lain.
Lain lagi
dengan fitnah ajakan pada penyimpangan akidah atau kesesatan, jangan pernah
terkecoh dengan kedatangan orang-orang yang punya gelar mentereng doktor,
profesor, insiyur, guru besar. Mereka hanya dengki pada kita, karena kita
berpegang teguh pada akidah salafiyah, stabilitas keamanan pun terjaga, mereka
berusaha menjerumuskan kita pada kehancuran yang mereka alami. Bukankah sudah
jelas dunia itu bagai penjara bagi orang mu’min, sebaliknya dunia itu surga nya
orang munafik.?
Sekarang kita berada di zaman asing,
sebagaimana sabda Rasulullah saw:
بدءا الاسلام غريبا و سيعود غريبا كما بدءا غريبا فطوبى للغرباء
“Agama
Islam pada mulanya asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana pada
awalnya, maka thuba (kebahagiaan atau surga) bagi orang-orang yang dianggap
asing itu.”
Ghuraba adalah orang-orang yang memelihara agamanya dari berbagai fitnah
serta melarikan diri demi melindungi agamanya dari fitnah tersebut.
Karena itu, di hadapan seorang
Muslim hanya ada dua pilihan: berusaha keluar dan menyelamatkan diri atau
menyerah dan tidak ambil peduli sehingga terjerumus dalam kebinasaan. Kuncinya,
berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits Rasul, niscaya kita selamat.
تركت فيكم امرين لن تضلوا ابدا ما تمسكتم بهما كتاب الله و سنة نبيه
“Aku
tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama
masih berpegang teguh pada keduanya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.” (Maulida)
0 komentar :
Posting Komentar