JAKARTA – Islam Indonesia yang moderat dan penuh toleran
menjadi daya tarik bagi negara, khususnya negara-negara Islam di Timur
Tengah dan juga negara lainnya.
Demikian disampaikan Dewan Penasihat Persatuan (rabitha) Islam se-Nusantara DR KH Noer Iskandar, SQ di sela Festival Hadrah Al-Banjari se-Jabotabek, di Ponpes (Pondok Pesantren) Asshiddiqiyah, Jl Kedoya, Jakarta Barat.
Menurut Kiai Noer, Islam Indonesia menjadi contoh bagi negara lain, terutama bagaimana mereka mengambil pelajaran dari Islam Indonesia yang bisa hidup berdampingan dengan agama lain, hidup rukun damai.
Sebab itu, lanjut Kiai Noer, para tokoh agama Islam se-nusantara tertarik atas konsep Islam moderat yang dikembangkan di Indonesia. “Inilah yang membuat citra Islam menarik, tidak seperti yang dikesankan selama ini,” papar DR KH Noer Iskandar, SQ
Menurut dia, munculnya ISIS, Islamic State of Iraq and Syria sebagai organisasi yang menonjolkan kekerasan, bertolak belakang dengan ajaran Islam yang damai dan mengembangkan toleransi. (As'ad)
Demikian disampaikan Dewan Penasihat Persatuan (rabitha) Islam se-Nusantara DR KH Noer Iskandar, SQ di sela Festival Hadrah Al-Banjari se-Jabotabek, di Ponpes (Pondok Pesantren) Asshiddiqiyah, Jl Kedoya, Jakarta Barat.
Menurut Kiai Noer, Islam Indonesia menjadi contoh bagi negara lain, terutama bagaimana mereka mengambil pelajaran dari Islam Indonesia yang bisa hidup berdampingan dengan agama lain, hidup rukun damai.
“Sebab itulah, Persatuan Islam se-Nusantara yang dipimpin tokoh Islam dari Malaysia akan mengadakan pertemuan di Indonesia, tidak lain mereka ingin mendapatkan masukkan bagaimana menjadikan Islam yang rahmatan lil’alamin (rahmat bagi semua).Pengertian nusantara dalam organisasi ini, papar Kiai Noer, dalam konteks sejarah, nusantara tidak hanya meliputi dari Sabang sampai Merauke, tapi juga meliput beberapa negara anggota ASEAN.
Sebab itu, lanjut Kiai Noer, para tokoh agama Islam se-nusantara tertarik atas konsep Islam moderat yang dikembangkan di Indonesia. “Inilah yang membuat citra Islam menarik, tidak seperti yang dikesankan selama ini,” papar DR KH Noer Iskandar, SQ
Menurut dia, munculnya ISIS, Islamic State of Iraq and Syria sebagai organisasi yang menonjolkan kekerasan, bertolak belakang dengan ajaran Islam yang damai dan mengembangkan toleransi. (As'ad)
0 komentar :
Posting Komentar