JAKARTA – Sebanyak 1.000 santri Pondok Pesantren
Asshiddiqiyah nyate bareng dengan jajaran Kedutaan Besar Singapura,
Sabtu (26/9). Kegiatan ini dalam rangka perayaan Idul Adha 1436 Hijriah
yang jatuh pada hari Kamis (24/9) lalu.
Hadir dalam acara itu, pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah KH Ahmad Mahrus Iskandar, Sekretaris Utama Bidang Politik Kedubes Singapura Benedict Luo, anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP Rendika Deniardy Harsono.
Benedict mengaku merasa senang hadir di tengah santri Asshiddiqiyah. Ponpes Asshiddiqiyah merupakah salah satu pesantren di Indonesia yang sudah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan yang ada di Singapura.
“Kami dengan Asshiddiqiyah sudah lama menjalin kerjasama, misalnya, dalam pertukaran pelajar. Ada santri Asshiddiqiyah yang belajar di Singapura dan begitu pelajar Singapura ada yang belajar di Asshiddiqiyah,” tutur Benedict.
Sebab itu, lanjut Benedict, kerjasama lembaga pendidikan di kedua negara terus berlangung, apalagi hubungan Indonesia dan Singapura sebagai anggota negara ASEAN cukup baik.
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP Rendika Deniardy Harsono menyatakan keberadaan Ponpes Asshiddiqiyah bisa menjalin kerjasama sesama umat. “Acara nyate bareng ini merupakan bagian untuk membangun kebersamaan,” papar Rendika.
Sedangkan KH Ahmad Mahrus menjelaskan kegiatan nyate bareng ini adalah untuk membangun kebersamaan di antara para santri. Dan kegiatan ini untuk merayakan Idul Adha 1436 H. “Kita perlu membangun kebersamaan di antara para santri apalagi santri Asshiddiqiyah banyak dari berbagai daerah dan juga dari luar negeri,” terang KH Ahmad Mahrus Iskandar.
Hadir dalam acara itu, pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah KH Ahmad Mahrus Iskandar, Sekretaris Utama Bidang Politik Kedubes Singapura Benedict Luo, anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP Rendika Deniardy Harsono.
Benedict mengaku merasa senang hadir di tengah santri Asshiddiqiyah. Ponpes Asshiddiqiyah merupakah salah satu pesantren di Indonesia yang sudah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan yang ada di Singapura.
“Kami dengan Asshiddiqiyah sudah lama menjalin kerjasama, misalnya, dalam pertukaran pelajar. Ada santri Asshiddiqiyah yang belajar di Singapura dan begitu pelajar Singapura ada yang belajar di Asshiddiqiyah,” tutur Benedict.
Sebab itu, lanjut Benedict, kerjasama lembaga pendidikan di kedua negara terus berlangung, apalagi hubungan Indonesia dan Singapura sebagai anggota negara ASEAN cukup baik.
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP Rendika Deniardy Harsono menyatakan keberadaan Ponpes Asshiddiqiyah bisa menjalin kerjasama sesama umat. “Acara nyate bareng ini merupakan bagian untuk membangun kebersamaan,” papar Rendika.
Sedangkan KH Ahmad Mahrus menjelaskan kegiatan nyate bareng ini adalah untuk membangun kebersamaan di antara para santri. Dan kegiatan ini untuk merayakan Idul Adha 1436 H. “Kita perlu membangun kebersamaan di antara para santri apalagi santri Asshiddiqiyah banyak dari berbagai daerah dan juga dari luar negeri,” terang KH Ahmad Mahrus Iskandar.
0 komentar :
Posting Komentar